KONDISI Pilu Mayat Corona Tak Layak di RS, Foto & Video Rahasia Bocor, Bukti Kebobrokan ....
Belakangan, bocor foto-foto dan video kondisi memilukan mayat yang dibiarkan tak layak di rumah sakit karena pandemi Corona.
Foto dan video yang sebelumnya 'dirahasiakan' pihak rumah sakit itu kemudian bocor dan menyebar dan menjadi perbincangan media sosial.
Berbagai potret kondisi pilu mayat corona tak layak di RS menjadi fokus utama pembahasan.
Foto dan video tidak hanya tersebar sekali, beberapa kali potret tersebut disebut bukti kebobrokan dan kewalahan pemerintah.
Bagaimana penampakan foto-fotonya?
Berikut ulasannya.
pandemi Corona tidak hanya berusaha dilawan oleh Indonesia, tetapi juga banyak negara lainnya di luar sana.
Tetapi, melawan virus satu ini, perlakuan pemerintah di setiap negara berbeda-beda.
Beberapa di antaranya menyimpan fakta dan kondisi memilukan, apalagi setelah membludaknya angka kematian karena virus satu itu.
Satu contoh di antaranya adalah negara adigdaya Amerika Serikat.
Foto dan video rahasia kondisi sebuah rumah sakit pun bocor.
Dengan penampakan mayat-mayat yang telah meninggal dunia akibat corona dalam kondisi begitu tak layak, tidak dikuburkan bahkan dibiarkan tergeletak begitu saja.
Rekaman Rahasia yang Bocor April 2020
Kejadian dalam rekaman rahasia itu ternyata berada di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat.
Saat ini Amerika menjadi negara dengan kondisi yang memprihatinkan akibat wabah virus Covid-19.
Jumlah korban yang terifeksi dan meninggal terus bertambah dalam jumlah memprihatinkan, bahkan jumlahnya melebihi China.
Kali ini sebuah rekaman rahasia juga mengungkapkan situasi mencekamnya rumah sakit di Amerika Serikat.
Melansir Daily Star via Intisari pada Rabu (15/4/2020), Sebuah gambar menunjukkan, situasi rumah sakit yang dipenuhi mayat-mayat tergeletak.
Menurut keterangan pemandangan mengerikan itu adalah di rumah sakit di Detroit Amerika Serikat, yang saat ini berjuang mengatasi pandemi Covid-19.
Gambar itu menunjukkan mayat-mayat yang ditumpuk satu sama lain disimpan di sebuah kamar kosong.
CNN melaporkan, rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Sinai-Grace di Detroit.
Mereka juga mengatakan bahwa sudah kewalahan karena jumlah kematian akibat Covid-19 terus terjadi peningkatan.
Foto itu diambil oleh seorang pekerja di ruang gawat darurat di rumah sakit yang meminta dirahasiakan identitasnya, lapor CNN.
Selain memanfaatkan kamar kosong, rumah sakit itu juga menempatkan unit pendingin di parkiran untuk menyimpan mayat.
Pekerja rumah sakit yang berbicara dengan identitas rahasia itu khawatir dengan pekerjaan mereka.
Mereka mengatakan, kamar kosong terpaksa digunakan untuk menyimpan mayat karena kamar mayat di rumah sakit itu penuh.
Selain itu, staf kamar mayat juga tidak bekerja pada malam hari.
Salah satu petugas itu mengatakan, "Ya saya tahu adalah karena kami kehabisan tempat tidur untuk menjaga pasien kami."
"Sehingga tak menyisakan ruangan untuk tempat menyimpan mayat-mayat itu," katanya.
Satu foto menunjukkan dua mayat di tempat tidur berdampingan sementara mayat juga diletakkan di sebuah ranjang.
Semua mayat yang terlihat dimasukkan ke dalam kantong mayat berwarna putih.
Kondisi ini menyebabkan staf rumah sakit memesan unit penyimpanan pendingin portabel untuk menyimpan mayat.
Lima unit lainnya diletakkan di tempat parkir umum di rumah sakit tersebut.
Staf melaporkan, setidaknya merawat 130 pasien Covid-19 pada satu waktu di rumah sakit tersebut, meskipun sudah turun sebanyak 50%.
Mereka juga mengatakan jumlah yang berkurang membuatnya lebih mudah ditangani daripada sebelumnya.
Seorang juru bicara di RS Sinai-Grace mengatakan pada CNN, "Pasien yang meninggal di rumah sakit kami perlakukan dengan hormat dan bermartabat, sampai mereka dilepaskan dengan tepat."
"Seperti Rumah Sakit di New York dan tempat lain, kami telah menambahkan sumber daya baru seperti unit pendingin untuk mengelolas kapasitas yang disebabkan lonjakan kasus Covid-19," jelasnya.
Rekaman Lain yang Bocor Maret 2020
Selain rekaman di atas, beberapa saat lalu juga muncul kondisi memilukan mayat yang ditumpuk dan dibiarkan bahkan tanpa identitas di sebuah rumah sakit.
Kewalahan para tenaga medis dan kekurangan tempat untuk meletakkan mayat menjadi sorotan utamanya.
Foto tersebut diambil pada kejadian yang terjadi di Rumah Sakit Wyckoff di Brooklyn, New York City.
Dilansir dari mirror.co.uk via Intisari, Rumah Sakit Wyckoff di Brooklyn merupakan sebuah rumah sakit episentrum (pusat rumah sakit) virus Corona di New York City.
Tak heran, rumah sakit ini dibanjiri pasien Covid-19 dan harus menggunakan setiap ruang yang tersedia.
Karena banyak ruangan dikhususkan untuk ruang isolasi dan ruang perawatan, maka tidak ada tempat bagi para jenazah pasien virus Corona.
Jika pun ada, kamar mayat itu sangatlah penuh.
Dari foto-foto yang beredar, terlihat petugas medis membawa ratusan mayat ke truk berpendingin, yang berfungsi sebagai kamar mayat sementara, lapor Daily Mail.
Truk-truk seperti itu telah terlihat di seluruh kota dan bahkan di dunia.
Gubernur Andrew Cuomo mengatakan pasien rawat inap baru telah turun 50 persen dalam 24 jam dan jumlah orang yang dipulangkan "naik".
"Kami tidak akan tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Apakah turun atau malah naik," ucap Cuomo, seperti dikutip TribunJatim.com dari Daily Mail via Intisari.
Tapi sejauh ini, Cuomo mengatakan bahwa seluruh negara bagian di Amerika Serikat sedang berada di puncak krisis pandemi virus corona.
Dan "agak lama untuk kembali ke keadaan normal". Walau begitu, dia tidak bisa menjamin bahwa kondisi ini akan cepat berakhir.
Bukti Kebobrokan Pemerintah AS
Di samping semua fakta kewalahan tim medis dan ketidak tersediaan ruangan untuk para mayat, ada sorotan lain media terkait cara pemerintah AS mendirikan aturan terkait Covid-19.
Ada hal yang tak biasa dengan cara Amerika Serikat mengatasi wabah pandemi corona ini.
Menurut pihak pemerintah AS, ada tiga negara bagian yang memiliki kasus kematian tertinggi akibat vius corona.
Mereka adalah New York, Michigan, dan Louisiana.
Walau begitu, gubernur dari delapan negara bagian menolak mengeluarkan perintah tinggal di rumah yang bertujuan memperlambat penyebaran virus mematikan ini.
Amerika Serikat seolah tak ingin membatasi gerak masyarakatnya terhadap virus corona yang kini sedang menyebar luas di luar.
Amerika Serikat seolah lebih memilih untuk tetap berada dalam kondisi aktivitas normalnya tanpa keputusan lockdown.
Padahal, menurut data terakhir yang dirilis worldmeters, Senin (6/4/2020) seperti dikutip dari intisari, jumlah kasus virus corona di Amerika Serikat mencapai 336.673 kasus.
Dengan catatan 9.616 kasus kematian dan 17.977 orang dinyatakan sembuh.
Tingginya angka kasus virus corona di Amerika Serikat, membuat negara adidaya ini kelawahan.
Dilaporkan, kota New York City menjadi kota dengan jumlah kasus positif virus corona tertinggi di Amerika Serikat.
Yaitu sekitar lebih dari 122.000 kasus dengan ribuan kasus kematian.
Bahkan pada hari Sabtu (4/4/2020), angka kematian meningkat drastis dalam waktu 24 jam.
Potret kepiluan situasi sebuah RS di Amerika Serikat, rekaman rahasia yang bocor ke publik (Metro via Intisari)
Tercatat ada 630 kematian dalam sehari. Ini merupakan rekor.
Sementara pada hari Minggu (5/4/2020), ada 594 kasus kematian.
Tingginya angka kematian dalam sehari membuat pihak rumah sakit kewalahan.
Sebab mereka tak hanya merawat pasien yang telah meninggal dunia, namun juga pasien yang dinyatakan positif.
Akibatnya, lorong-lorong rumah sakit di New York dipenuhi kantong mayat.
(tribunnews.com)
Artikel di atas diolah ulang dari artikel Intisari dalam judul Viral Foto Ratusan Kantong Mayat Penuhi Lorong Rumah Sakit di AS, 'Kami Tetap Menolak Keluarkan Perintah untuk Tinggal di Rumah