Ingat Kakek Ojol yang Antar 230 Km Tak Dibayar? Penipunya Tertangkap, Dikirim ke Karantina Covid-19
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masih ingat kisah viral nan nelangsa driver ojol tua asal Banyumas bernama Mulyono?
Ya, Mulyono, kena tipu setelah diminta mengantar seorang penumpang dari Purwokerto ke Solo.
Sampai Solo, dia ditinggal si penumpang yang masuk ke masjid, dan hanya ditinggali sandal saja.
Nah, si pelaku penipuan itu sudah diamankan pihak kepolisian pada Selasa (7/4/2020) kemarin.
Kapolresta Solo Kombes pol Andy Rifai membenarkan penangkapan pelaku penipuan tersebut.
Namun, pelaku yang telah menipu Ojol bernama Mulyono (59) warga Dukuh Kalibagor, Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kebupaten Banyumas tidak dipenjara.
"Kami tangkap, tapi kami bawa ke RSUD Ngipang Solo," jelas Kombes pol Andy dihubungi TribunSolo.com, Rabu (8/4/2020).
Menurut Kapolresta Solo, korban tidak membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ke Mapolsek maupun ke Mapolres.
"Itu tidak dilaporkan, karena viral di medsos aja, kita amankan dulu belum ada status apa-apa," jelasnya.
Sehingga status dari pelaku juga belum dilakukan tindak lanjut pemeriksaan oleh petugas kepolisian.
Pelaku saat ini dibawa ke RSUD Ngipang Solo untuk menjalani karantina mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatannya setelah datang dari Jakarta.
"Dia datang dari zona merah pandemi corona," imbuhnya.
Pelaku, sambung Andy, berasal dari berasal dari Jakarta, dan sampai di Purwokerto dia memesan Ojol untuk diantar ke Solo.
Namun sesampainya di Solo, pelaku tiba-tiba meninggalkan driver ojol itu tanpa membayar.
"Tidak punya uang, terus ditinggal saat di masjid itu," imbuh Kombes pol Andy Rifai.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, korban bernama Mulyono (59) warga Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kebupaten Banyumas mengaku sudah ikhlas dan tak menyimpan dendam kepada pelaku yang telah menipunya.
Padahal dia sudah mengantar penumpangnya dari Purwokerto ke Solo dengan menempuh jarak 230 Km, tanpa dibayar.
"Saya dikabari teman di sana katanya sudah tertangkap, dikirimi fotonya betul atau tidak orangnya." kata Mulyono.
"Saya pesan jangan diapa-apakan, jangan dihakimi, dibilangin saja," imbuhnya.
Mulyono mengaku kasihan kepada pelaku jika dipenjara, apalagi bila pelaku sudah punya anak.
Kronologi Penipuan
Kasus penipuan Mulyono (59) berawal dari order offline yang dia terima, Sabtu (4/4/2020) lalu.
Di tengah perekonomian tengah terpukul karena pendemi Corona, membuat seorang driver ojek online (ojol) Mulyono rela menjalankan orderan apa saja.
Warga Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terpaksa menerima orderan offline dari pelanggan yang mengaku berasal dari Kota Solo.
Tak hanya diming-imingi dana besar Rp 700 ribu, Mbah Mul sapaan akrabnya, merasa iba setelah pelanggan tersebut merayu sehingga membuatnya luluh mau mengantarkan dari Banyumas ke Solo.
Malang, setelah menempuh jarak sepanjang 230 kilometer (km), di kawasan masjid di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pelanggan tersebut justru menghilang.
"Minta izin hendak salat," tutur dia kepada TribunSolo.com saat tengah dibantu ramai-ramai oleh para ojol dari Solo di kantor Kelurahan Banyuanyar, Sabtu (4/4/2020) malam.
Setelah ditunggu, ternyata dia kabur tanpa jejak tidak tahu rimbanya.
"Hanya ada sendalnya saja di luar, saya tunggu tidak ada orang," aku dia.
Kronologi Ditipu Penumpang
Dia menceritakan, awalnya saat mendapatkan pelanggan yang menipu dirinya, Mbah Mul sedang mangkal di Terminal Purwokerto.
Saat itu ada orang yang minta tolong untuk mengantarnya ke Solo.
Awalnya, Mulyono tidak mau lantaran jarak dari Purwokerto ke Solo terlalu jauh sekitar 230 Km.
Orang yang mengaku dari Solo tersebut terus merayu dan menjanjikan akan memberikan uang Rp 700 ribu setelah mengantarnya pulang.
"Tawaran Rp 700 ribu deal dan saya antar," kenang dia.
Setelah sepakat keduanya akhirnya berangkat sekitar pukul 14.00 WIB hingga akhirnya sampai di Solo pukul 19.00 WIB atau menempuh waktu selama lima jam perjalanan.
Pelaku penipuan kemudian meminta berhenti di masjid tersebut karena mengaku hendak salat.
Bahkan saat hendak masuk ke dalam masjid, pelaku beralasan menunggu istrinya, sebab yang akan membayar adalah istrinya.
Apes, setelah menunggu pelaku salat ternyata malah kabur dan hanya meninggalkan sendalnya di masjid tersebut.
"Saya ditegur warga ditanya menuggu siapa, saya jawab menunggu penumpang, saya lihat dalam masjid sudah kabur," jelas dia.
"Sendalnya ditinggal," tutut dia pupus.
Berangkat dari situ, kisahnya kemudian viral di aplikasi Whatsapp Grup Ojol.
Kemudian, banyak orang yang menanyakan kisah tersebut dan menolongnya melalui iuran agar bisa pulang ke Banyumas.
Termasuk 'pasukan' ojol dari Solo Raya yang berbondong-bondong datang ke kantor Kelurahan Banyuanyar yang tidak jauh dari lokasi Mbah Mul ditipu mentah-mentah oleh pelanggan tak bertanggung jawab.
Pelaku Berkumis Tipis
Menurut penuturan Mbah Mul, pelaku berbadan kecil, memiliki kumis tipis, dan menggunakan celana levis.
Namun sayangnya dia tidak mengetahui nama orang tersebut hanya melihat ciri fisiknya.
Dia pun mengaku pasrah dengan apa yang dia terima saat ini, sebab niatnya juga hanya bekerja.
Mengingat akhir-akhir pendemi Corona telah membuat perekonomian tidak mudah dia jalani, sehingga menerima apa saja.
Apalagi dia baru saja bergabung dengan ojol empat bulan terakhir ini setelah sebelumnya menjadi ojek pangkalan.
"Saya tidak tahu namanya," jelasnya.
Namun, dia bersyukur ada rekan sesama Gojek di Solo Raya yang memiliki solidaritas yang kuat.
Mereka memberikan bantuan materi dan mengantar secara estafet Mulyono dari Solo - Klaten - lanjut Purwokerto.
Dia berterimakasih atas bantuan yang diberikan ojol Solo Raya pada dirinya. (*)