Hanya gara-gara ulah satu orang, Tidak Jujur Saat Diperiksa 76 Pegawai RSUD Purwodadi Kena Imbasnya
Sekira 76 pegawai di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, Kabupaten Grobogan terkena imbas oleh ulah satu pasiennya.
Puluhan pegawai itu merupakan mereka yang kontak dengan pasien positif corona asal Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Mereka dijadwalkan akan segera jalani rapid test.
Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Titik Wahyuningsih mengatakan, pasien tersebut tidak jujur saat dimintai keterangan.
Pasien tersebut awalnya tidak pernah pergi ke luar negeri maupun ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.
Dari keterangan inilah, pasien tersebut selanjutnya dirawat di salah satu kamar perawatan yang ada di bangsal Aster.
Selama dirawat, pasien berusia 47 tahun itu juga ditangani dokter spesialis penyakit dalam.
Kemudian, kondisinya juga diobservasi lebih lanjut oleh dokter spesialis paru.
Dari pemeriksaan dokter spesialis ini, kondisi pasien ada pneumonia. Ternyata sempat ke luar negeri dan main ke Yogyakarta.
“Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret 2020.”
“Pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Yogyakarta.”
“Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi.”
“Setelah sehat, pasien itu diperbolehkan pulang pada 2 April 2020 dan diminta isolasi mandiri di rumah,” ungkap Titik dilansir dari Kompas.com, Jumat (10/4/2020).
Pasien ini sempat diambil sampel lendirnya untuk diuji di laboratorium di Yogyakarta.
Kemudian, hasil uji swab menyatakan kalau pasien itu positif Covid-19.
“Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai 24 hingga 30 Maret 2020.”
“Mereka ini akan kami rapid test. Yakni petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan,” ungkap Titik.
Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyayangkan ketidakjujuran pasien itu dalam memberikan keterangan kepada petugas medis. Akibatnya banyak pihak yang kelimpungan.
“Tolong kepada masyarakat agar memberikan keterangan yang jujur pada petugas medis saat diperiksa.”
“Sampaikan saja jujur jangan berbohong. Dengan menyampaikan keterangan yang benar, bisa dilakukan tindakan yang tepat,” katanya.
Tracing yang Kontak Dengan Pasien
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo menambahkan, selain di lingkup pekerja RSUD.
Pihaknya juga akan melakukan tracing kepada siapa saja yang sebelumnya pernah kontak dengan yang bersangkutan.
Seperti keluarga, kerabat tetangga, serta pasien lain yang sempat berada satu kamar perawatan di Bangsal Aster RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Sragen untuk tracing.”
“Sebab pasien positif corona itu sempat periksa ke dokter yang ada di Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan Bangsri,” pungkas Slamet.
Sumber: tribunnews.com
Selama dirawat, pasien berusia 47 tahun itu juga ditangani dokter spesialis penyakit dalam.
Kemudian, kondisinya juga diobservasi lebih lanjut oleh dokter spesialis paru.
Dari pemeriksaan dokter spesialis ini, kondisi pasien ada pneumonia. Ternyata sempat ke luar negeri dan main ke Yogyakarta.
“Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret 2020.”
“Pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Yogyakarta.”
“Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi.”
“Setelah sehat, pasien itu diperbolehkan pulang pada 2 April 2020 dan diminta isolasi mandiri di rumah,” ungkap Titik dilansir dari Kompas.com, Jumat (10/4/2020).
Pasien ini sempat diambil sampel lendirnya untuk diuji di laboratorium di Yogyakarta.
Kemudian, hasil uji swab menyatakan kalau pasien itu positif Covid-19.
“Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai 24 hingga 30 Maret 2020.”
“Mereka ini akan kami rapid test. Yakni petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan,” ungkap Titik.
Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyayangkan ketidakjujuran pasien itu dalam memberikan keterangan kepada petugas medis. Akibatnya banyak pihak yang kelimpungan.
“Tolong kepada masyarakat agar memberikan keterangan yang jujur pada petugas medis saat diperiksa.”
“Sampaikan saja jujur jangan berbohong. Dengan menyampaikan keterangan yang benar, bisa dilakukan tindakan yang tepat,” katanya.
Tracing yang Kontak Dengan Pasien
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo menambahkan, selain di lingkup pekerja RSUD.
Pihaknya juga akan melakukan tracing kepada siapa saja yang sebelumnya pernah kontak dengan yang bersangkutan.
Seperti keluarga, kerabat tetangga, serta pasien lain yang sempat berada satu kamar perawatan di Bangsal Aster RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Sragen untuk tracing.”
“Sebab pasien positif corona itu sempat periksa ke dokter yang ada di Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan Bangsri,” pungkas Slamet.
Sumber: tribunnews.com